perangkat fiber optic

Penting Untuk Diperhatikan, Alat Fiber Optic Jadi Penentuan Kualitas Pemasangan Jaringan Telekomunikasi

Jaringan telekomunikasi sangat penting untuk diperhatikan kualitasnya. Jika ingin transmisi data bisa berjalan dengan lancar dan tidak sering mengalami gangguan, dibutuhkan dukungan langsung dari alat ukur fiber optic berkualitas.

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) merupakan alat ukur fiber optic paling populer yang sangat direkomendasikan untuk digunakan untuk mengetahui kondisi fisik dari jaringan kabel optic kita. Namun perlu diperhatikan ya, alat yang bagus saja tidak cukup jika produk yang digunakan juga tidak sejalan.

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) menjadi alat optoelektronik yang dipakai untuk melakukan berbagai pengukuran terhadap parameter seperti panjang dari fiber optic hingga kondisi sepanjang jalur kabel optic kita, misalnya pelemahan (attenuation) atau reflectance.

Fungsi Alat Ukur Fiber Optic Secara Umum

Beberapa alat ukur fiber optic di bawah ini banyak dimanfaatkan dalam proses pemasangan jaringan telekomunikasi. Apa saja alat yang dimaksud serta masing – masing fungsinya?

1.Fusion Splicer

Alat ini dikenal sebagai penyambung serat optic. Tepatnya pada sebuah core serat optic. Dimana serat optic dibuat dari bahan berbasis kaca dan memanfaatkan keberadaan sumber daya listrik yang sebelumnya sudah dirubah terlebih dahulu menjadi  sebuah media sinar dalam bentuk laser.

Keberadaan sinar laser tersebut, nantinya digunakan untuk membantu memanasi bagian kaca yang sudah terputus pada core, sehingga bisa kembali tersambung dengan sempurna. Penggunaan alat fiber optic fushion splicer ini membuka peluang adanya tingkat keakuratan yang lebih tinggi.

2.OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)

Alat ini digunakan untuk mendeteksi himpunan pada suatu kabel serat optic untuk jarak tempuh tertentu atau yang sudah diatur sedemikian rupa. Dengan adanya bantuan dari OTDR, diharapkan bisa membantu menghasilkan jarak yang tepat pada kedua sisi sebagai dasar dalam pengukuran gangguan yang terjadi.

3.Optical Power Meter (OPM)

Alat ini digunakan untuk mengetahui seberapa kuat dan baik daya dari signal cahaya masuk pada fiber optic yang diukur pada sisi seberangnya.

4.Cleaver

Alat fiber optic ini dimanfaatkan sebagai alat pemotong core, dimana digunakan untuk memotong bagian kulit kabel optic yang sudah terkupas saja. Tidak disarankan menggunakan alat pemotong lain, yang tidak diperuntukkan bagi fiber optic. Dengan menggunakan Cleaver, hasil potongan jauh lebih presisi dan rapi.

5.Stripper (Miller)

Keberadaan alat fiber optic satu ini sangat dibutuhkan dalam proses pemasangan. Terutama untuk memotong hingga mengupas bagian kulit serta daging dari kabel itu sendiri.

6.Light Source

Alat ini berfungsi sebagai media untuk memberikan signal sehingga terciptalah jalur khusus yang bisa dilalui. Misalnya saja seperti dalam proses pengukuran suatu redaman jalur, maka Light Source memiliki posisi sebagai media penyedia signalnya.

7.Optical Fiber Identifier

Alat ini juga didesain khusus untuk menunjang proses pemasangan fiber optic. Fungsi utama dari Optical Fiber Identifier adalah untuk mengetahui dimana arah signal berada dengan memberikan petunjuk arah atau pun besar daya yang hendak dilalui. Dengan alat ini, kita bisa mengetahui apakah kabel yang kita ukur sudah memiliki traffic (live) atau belum (idle).

8.Visual Fault Locator

Pada umumnya, alat fiber optic ini juga memiliki istilah lain seperti senter fiber optic atau laser fiber optic karena bentuknya memang mirip dengan laser. Fungsi utama dari Visual Fault Locator adalah untuk membantu proses pengetesan pada bagian core fiber opticnya. Selanjutnya, laser akan mengikuti lokasi dimana serat optic berada. Jika core tidak menunjukkan adanya masalah, maka laser akan berjalan hingga ke titik tujuan yang diinginkan.

10. Ethernet Tester

Alat ini digunakan untuk pengetesan pada layer di service. Biasanya digunakan untuk pengetesan dua perangkat aktif yang baru saja dipasang. Kita bisa mengetahui Bit Error Rate (BER), Throughput, Latency, dan lain lain pada jaringan fiber optic kita. Menggunakan beberapa standar seperti RFC2544, FTC6349, Y.1564 dan lain-lain.

10. Fiber Monitoring System

Untuk mengetahui apakah kabel kita putus atau tidak, biasanya kita menggunakan OTDR. Namu penggunaan OTDR adalah setelah adanya complain dari customer kita. Supaya SLA (Service Level Agreement) kita lebih terjaga, bisa menggunakan Fiber Monitoring System. Sistem ini akan mengawasi jalur optic selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Bila ada kondisi yang diakibatkan oleh adanya kabel putus atau redaman yang berlebihan, system ini akan mengirimkan notifikasi kepada user yang sudah kita tentukan. Notifikasi nya meliputi jarak gangguan, sehingga akan lebih cepat dalam mengatasi masalah yang terjadi.

Bagaimana, sekarang jadi makin paham ya apa saja alat fiber optic itu beserta fungsinya. Disarankan, pakailah produk dari Exfo Indonesia. Yang mana sudah terjamin kualitas dan mutunya. Jadi kamu pun bisa lebih tenang karena tak perlu mengkhawatirkan berbagai masalah yang mungkin saja muncul selama proses pemasangan jaringan.

Comments are closed.